Proses Sertifikasi SMK3 dalam pekerjaan perusahaan Konstruksi sangat diperlukan seberti berita yang dikutip dari Muhammad Razi Jakarta, Lei, ant –.
Awan hitam sedang menaungi berbagai proyek pembangunan infrastruktur di sejumlah lokasi di Tanah Air, karena adanya beberapa kasus, baik dalam konstruksi yang sedang dibangun atau sudah selesai, yang memakan korban jiwa.
Contohnya adalah : tembok beton sepanjang 20 meter di jalur Perimeter Selatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang ambruk pada Senin (5/2) sekitar pukul 17.45 WIB.
Jangan “kejar tayang” Sedangkan terkait dengan kecelakaan yang terjadi di berbagai proyek infrastruktur lainnya, Anggota Komisi V DPR Nurhasan Zaidi mengingatkan agar pembangunan infrastruktur di berbagai daerah tidak seharusnya “kejar tayang”.
Menurut dia, pembangunan yang serentak dan bersifaat “kejar tayang” pasti menimbulkan beban moral bagi siapapun termasuk penyedia jasa kontruksi.
Ia menegaskan, pemerintah harus bertanggung jawab di samping penyedia jasa kontruksi yang harus mempertanggungjawabkan sesuai regulasi berlaku.
Komisi V DPR mendesak Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) segera melakukan investigasi secara mendalam dan melakukan evaluasi terhadap penerapan Proses Sertifikasi SMK3, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Sementara itu, Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) mengingatkan perusahaan pelaksana proyek infrastruktur memperketat keselamatan kerja dalam mengerjakan berbagai proyek infrastruktur di Tanah Air.
Sekjen Badan Pengurus Pusat Gapensi Andi Rukman Karumpa mengingatkan, meski pengerjaan konstruksi saat ini telah banyak mengandalkan teknologi tinggi, namun pelaksana proyek tidak boleh terlena dengan kehebatan teknologi tersebut.
Andi meminta semua pelaksana proyek kembali menekankan pentingnya ketaatan dan displin kepada prosedur keselamatan di titik-titik kritis pengerjaan sebuah proyek konstruksi.
Ia mengingatkan semakin tinggi kekritisannya maka semakin ketat penerapan prosedur.
Gapensi juga menyatakan pihaknya tidak segan dalam meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap aspek kesehatan kerja.
Dia meminta agar perusahaan konstruksi benar-benar memenuhi persyaratan Proses Sertifikasi SMK3 ,sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
Untuk itu, perlu adanya sikap kehati-hatian agar kecelakaan kerja seperti yang telah terjadi jangan sampai terulang kembali. Oleh Muhammad Razi Jakarta, Lei, ant –
Kami memberikan Solusi untuk mendapatkan Sertifikat SMK3 dengan Proses Sertifikasi SMK3 yang terencana, pasti, mudah dan terjangkau dalam waktu singkat.
Konsultan Audit SMK3 di 0822 4530 4466 , untuk mendapatkan solusi terbaik.
Karena kami yakin bahwa Sertifikat SMK3 bagi perusahaan Jasa Konstruksi adalah investasi yang harus dimiliki, dalam waktu dekat dengan cara tepat, mudah dan terjangkau.